Shock Absorber: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakannya
Apabila komponennya rusak, maka guncangan atau hantaman di jalan akan menjadi sangat terasa. Akibatnya, penumpang maupun pengendara akan merasa tidak nyaman saat sedang berkendara.
Sebelum mengidentifikasi kerusakannya, sebaiknya pahami dulu bagaimana cara kerja komponen ini. Pada dasarnya, shockbreaker (peredam kejut) adalah komponen yang bertugas meredam gerakan osilasi dari ban yang mengalami naik turun saat melalui medan tidak rata.
Gerakan osilasi naik turun tersebutlah yang kemudian diredam dan diubah menjadi energi panas. Sehingga secara garis besar, shockbreaker bekerja berdasarkan gerakan yang timbul antara poros roda dan rangka yang akan diredam oleh gas atau oli hidrolik.
Kenali Tanda Shock Absorber Rusak Berikut Ini
Karena cara kerja shock absorber yang bekerja naik turun secara terus menerus untuk meredam getaran, maka potensi kerusakannya akan semakin besar seiring masa penggunaan. Setidaknya, ada beberapa ciri-ciri kerusakan komponen shockbreaker, yaitu sebagai berikut:
- Oli Bocor atau Rembes
Apabila bagian penutup atau seal shockbreaker mengalami kerusakan, maka akan terjadi kebocoran atau rembesan oli. Hal ini bisa diamati dari kotoran yang juga ikut menempel pada rembesan. Solusinya adalah mengganti bagian penutup yang rusak.
- Ban Menjadi Aus atau Tidak Rata