Salah Gunakan Air Wiper Bisa Merusak Nozzle dan Kaca

icon 25 July 2025
icon Admin

Tahukah Anda bahwa kesalahan penggunaan air wiper dan perawatan sistem wiper dapat berdampak besar pada visibilitas saat berkendara? Wiper bukan hanya pelengkap, melainkan bagian penting untuk menjaga keselamatan, terutama saat hujan deras melanda.

Sayangnya, masih banyak pengendara yang kurang memperhatikan hal-hal mendasar terkait cairan wiper dan fungsi komponennya. Padahal, salah penggunaan cairan wiper tidak hanya mengganggu kinerja wiper, tapi juga bisa merusak kaca mobil secara perlahan. 

Mari kenali berbagai kesalahan umum terkait penggunaan wiper dan cairannya agar Anda bisa lebih bijak dalam perawatan kendaraan. 

Kesalahan Penggunaan Air Wiper yang Sering Terjadi

Meski terdengar sepele, penggunaan cairan wiper yang salah dapat menimbulkan sejumlah masalah. Berikut beberapa kekeliruan yang sering dilakukan pengemudi, lengkap dengan dampak dan cara menghindarinya.

  • Mengisi Cairan Wiper dengan Air Biasa atau Sabun

Salah satu kesalahan paling umum adalah menggunakan air keran atau mencampurnya dengan sabun sebagai cairan pembersih wiper. 

Air biasa tidak memiliki kemampuan untuk menghilangkan noda membandel seperti minyak, bekas serangga, atau kotoran burung. Sementara itu, sabun bisa meninggalkan residu yang membuat kaca tampak buram. 

Solusinya adalah menggunakan cairan khusus air wiper yang diformulasikan untuk membersihkan kaca secara maksimal tanpa merusak permukaannya.

  • Cairan Wiper Kosong

Banyak pengemudi baru menyadari bahwa cairan wiper mereka habis justru saat benar-benar dibutuhkan. Membiarkan tangki cairan wiper kosong dalam jangka waktu lama bisa membuat motor penyemprot bekerja lebih keras dan akhirnya rusak. 

Oleh karena itu, selalu periksa isi tangki secara berkala, terutama menjelang musim hujan atau perjalanan jauh. Ketersediaan cairan pembersih yang memadai sangat krusial dalam menjaga kebersihan kaca mobil Anda. 

  • Menggunakan Wiper pada Kaca Kering

Mengaktifkan wiper saat kaca dalam kondisi kering adalah kebiasaan buruk yang bisa memperpendek umur karet wiper. Gesekan langsung antara karet dan kaca bisa menyebabkan keausan dini, bahkan meninggalkan goresan halus pada permukaan kaca. 

Oleh sebab itu, pastikan kaca sudah dibasahi dengan air wiper sebelum menyalakan wiper. Cara ini tidak hanya memperpanjang usia wiper, tetapi juga menjaga kaca tetap jernih. 

  • Meninggalkan Wiper Terangkat Terlalu Lama

Beberapa orang memiliki kebiasaan meninggalkan wiper dalam posisi terangkat, terutama saat memarkir mobil di bawah sinar matahari. Tujuannya memang baik, yakni untuk mencegah karet menempel dan mengeras. 

Namun, posisi ini justru dapat membuat pegas wiper kehilangan kekuatannya dan tidak lagi menekan kaca secara maksimal saat digunakan. 

Sebaiknya, parkirkan mobil di tempat teduh atau gunakan pelindung kaca daripada membiarkan wiper menggantung terlalu lama. 

  • Mengabaikan Kondisi Karet Wiper yang Sudah Aus

Karet wiper yang sudah getas, retak, atau mengeras tidak akan mampu menyeka air secara sempurna. Akibatnya, kaca akan terlihat buram atau bahkan tergores saat wiper diaktifkan. 

Jika Anda mulai mendengar bunyi berderit atau melihat bekas sapuan tidak rata, itu tandanya karet wiper sudah harus diganti. Lakukan pemeriksaan secara berkala, minimal dua kali setahun, untuk memastikan kondisi wiper selalu optimal. 

Kesimpulan 

Kesalahan kecil dalam perawatan cairan wiper ternyata dapat memberikan dampak besar bagi kenyamanan dan keamanan berkendara. 

Dengan memahami dan menghindari lima kesalahan umum di atas, Anda dapat memperpanjang usia wiper dan menjaga kejernihan kaca mobil Anda setiap saat.

Jangan anggap remeh komponen kecil seperti wiper, karena peranannya sangat besar dalam menjaga visibilitas dan keselamatan Anda. 

Untuk memastikan semua komponen termasuk air wiper kendaraan Anda dalam kondisi terbaik, percayakan layanan perawatan dan pembelian mobil hanya di Suzuki UMC. Di sana, Anda bisa mendapatkan solusi menyeluruh untuk kendaraan kesayangan.